Sabtu, 31 Agustus 2019

Langkah-langkah Epistimologi Ilmu

Langkah-langkah Epistimologi Ilmu


  1. Epistimologi ilmu dapat juga diartikan sebagai pengetahuan, pengetahuan yang diperoleh oleh manusia melalui akal, indra, dan lain-lain mempunyai metode tersendiri dalam teori pengetahuan sebagai berikut:
  2. Metode induktif, Induksi yaitu suatu metode yang menyimpulkan pernyataan-pernyataan hasil observasi disimpulkan dalam suatu pernyataan yang lebih umum. Menurut suatu pandangan yang luas diterima, ilmu-ilmu empiris ditandai oleh metode induktif, suatu inferensi bisa disebut induktif bila bertolak dari pernyataanpernyataan tunggal, seperti gambaran mengenai hasil pengamatan dan penelitian orang sampai pada pernyataan-pernyataan universal.
  3. Metode Deduktif, Deduksi ialah suatu metode yang menyimpulkan bahwa data-data empirik diolah lebih lanjut dalam suatu sistem pernyataan yang runtut. Hal-hal yang harus ada dalam metode deduktif ialah adanya perbandingan logis antara kesimpulankesimpulan itu sendiri. Ada penyelidikan bentuk logis teori itu dengan tujuan apakah teori tersebut mempunyai sifat empiris atau ilmiah, ada perbandingan dengan teori-teori lain dan ada pengujian teori dengan jelas menerapkan secara empiris kesimpulan-kesimpulan yang bisa ditarik dari teori tersebut.
  4. Metode positivisme, Metode ini dikeluarkan oleh Auguste Comte (1798−1857). Metode ini berpangkal dari apa yang telah diketahui, yang faktual, yang positif. Ia mengenyampingkan segala uraian/persoalan di luar yang ada sebagai fakta. Oleh karena itu, ia menolak metafisika. Apa yang diketahui secara positif adalah segala yang tampak dan segala gejala. Dengan demikian, metode ini dalam bidang filsafat dan ilmu pengetahuan dibatasi pada bidang gejala-gejala saja.
  5. Metode Kontemplatif,  Metode ini mengatakan adanya keterbatasan indra dan akal menusia untuk memperoleh pengetahuan sehingga objek yang dihasilkan pun akan berbedabeda harusnya dikembangkan suatu kemampuan akal yang disebut dengan intuisi, pengetahuan yang diperoleh lewat intuisi ini bisa diperoleh dengan cara berkontemplasi seperti yang dilakukan oleh Al-Ghazali.
  6. Metode Dialektis, Dalam filsafat, dialektika mula-mula berarti metode tanya jawab untuk mencapai kejernihan filsafat. Metode ini diajarkan oleh socrates. Namun Palto mengartikan diskusi logika. Kini dialektika berarti tahap logika, yang mengajarkan kaidah-kaidah dan metode-metode penuturan, juga analisis sistematik tentang ide-ide untuk mencapai apa yang terkandung dalam pandangan. (Suaedi. 2016. Pengantar Filsafat Ilmu. Bogor: IPB Press.)



0 komentar:

Posting Komentar

Blog Archive