Sabtu, 24 Agustus 2019

Literatur Lahirnya Filsafat

Literatur tentang lahirnya filsafat


Lahirnya filsafat terdapat beberapa masa dan kelahiran filsafat tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan imu pengetahuan.
  • Masa Yunani
Pada masa periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah peradaban manusia karena saat itu terjadi perubahan pola pikir manusia dari mitosentris menjadi logo-sentris. Pola pikir mitosentris adalah pola pikir masyarakat yang sangat mengenal mitos untuk menjelaskan fenomena alam, seperti gempa bumi dan pelangi. Namun, ketika filsafat di perkenalkan, fenomena alam tersebut tidak lagi dianggap sebagai aktivitas dewa, tetapi aktivitas alam yang terjadi secara kausalitas.
  • Masa Abad Pertengahan
Masa ini diawali dengan lahirnya filsafat Eropa. Sebagaimana halnya dengan filsafat Yunani yang dipengaruhi oleh kepercayaan maka filsafat atau pemikiran pada abad pertengahan pun dipengaruhi oleh kepercayaan Kristen. Artinya, pemikiran filsafat abad pertengahan didominasi oleh agama. Pemecahan semua persoalan selalu didasarkan atas agama sehingga corak pemikiran kefilsafatannya bersifat teosentris. Baru pada abad ke-6 Masehi, setelah mendapatkan dukungan dari Karel Agung, didirikanlah sekolah-sekolah yang memberi pelajaran gramatika, dialektika, geometri, aritmatika, astronomi, dan musik. Keadaan tersebut akan mendorong perkembangan pemikiran filsafat pada abad ke-13 yang ditandai berdirinya universitas-universitas dan ordo-ordo.
  • Masa Abad Modern
Pada masa abad modern ini pemikiran filsafat berhasil menempatkan manusia pada tempat yang sentral dalam pandangan kehidupan sehingga corak pemikirannnya antroposentris, yaitu pemikiran filsafat mendasarkan pada akal pikir dan pengalaman. Sebelumnya telah dikemukakan bahwa munculnya Renaisance dan Humanisme sebagai awal masa abad modern, di mana para ahli (filsuf) menjadi pelopor perkembangan filsafat (kalau pada abad pertengahan yang menjadi pelopor perkembangan filsafat adalah para pemuka agama). Pemikiran filsafat masa abad modern ini berusaha meletakkan dasar-dasar bagi metode logis ilmiah. Pemikiran filsafat diupayakan lebih bersifat praktis, artinya pemikiran filsafat diarahkan pada upaya manusia agar dapat menguasai lingkungan alam menggunakan berbagai penemuan ilmiah.
  • Masa Abad Dewasa ini
Filsafat dewasa ini atau filsafat abad ke-20 juga disebut filsafat kontemporer yang merupakan ciri khas pemikiran filsafat adalah desentralisasi manusia karena pemikiran filsafat abad ke-20 ini memberikan perhatian yang khusus pada bidang bahasa dan etika sosial. Dalam bidang bahasa terdapat pokok-pokok masalah; arti kata-kata dan arti pernyataan-pernyataan. Masalah ini muncul karena realitas saat ini banyak bermunculan berbagai istilah, di mana cara pemakainnnya sering tidak dipikirkan secara mendalam sehingga menimbulkan tafsir yang berbeda-beda (bermakna ganda). Oleh karena itu, timbulah filsafat analitika yang di dalamnya membahas tentang cara berpikir untuk mengatur pemakaian kata-kata/istilahistilah yang menimbulkan kerancauan, sekaligus dapat menunjukkan bahayabahaya yang terdapat di dalamnya. Karena bahasa sebagai objek terpenting dalam pemikiran filsafat, para ahli pikir menyebut sebagai logosentris. Dalam bidang etika sosial memuat pokok-pokok masalah apakah yang hendak kita perbuat di dalam masyarakat dewasa ini. (Suaedi. 2016. Pengantar Filsafat Ilmu. Bogor: IPB Press.)


0 komentar:

Posting Komentar

Blog Archive